Rabu, 27 Januari 2016

Main - mainlah ke Palembang ( part1)



Palembang itu emas, bari dan Palembang itu “wong kito galo”. Kata – kata itu pertama kali yang akan kita dengar saat menyebut nama PALEMBANG. Kota Palembang adalah kota terbesar nomor dua dan sekaligus kota paling tertua di Indonesia sehingga dengan julukan Bumi Sriwijaya. Banyak sekali yang akan kami eksplor tentang kota Palembang, mulai dari sejarahnya sampai tempat wisata bersejarah atau non sejarah yang sekarang mulai sedikit demi sedikit terlupakan dan terabaikan khususnya di kalangan pemuda yang mulai larut oleh modernisasi kemudian lupa dengan sejarah tanah kelahiran yang mereka pijak.


Sedikit cerita tentang Bumi Sriwijaya,

Palembang pada saat itu pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara, kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9. Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat kota Palembang, menyatakan pembentukan sebuah wanua ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 17 Juni 688 Masehi Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East (Venesia dari Timur).

Nah, disini kami akan menjadikan sejarah itu sebagai dasar yang melatar belakangi tempat – tempat wisata di Kota Palembang.


Menurut kami PERAK (pemuda bergerak), Indonesia itu Negara yang memiliki daratan yang sangat luas sekali sehingga banyak tempat – tempat wisata yang menarik bahkan mungkin turis – turis mancanegara sekalipun menjadikan Indonesia sebagai ukuran eksistensi kepelancongan mereka? “siapa yang sudah pernah menjelajahi wisata di Indonesia,dia traveller hebat”. Lalu munculah pertanyaan, “kenapa kita harus jalan – jalan ke luar negeri sedangkan kita sendiri belum paham Indonesia kita?,” Lalu apa yang akan kalian jawab kalo ada warga asing bertanya “wisata apa saja yang ada di Indonesia dan se-menarik apa Indonesia jika memang mengharuskan kami datang ke sana?” kalo kalian sibuk jalan - jalan ke luar negeri ya mana tahu wisata Indonesia itu kayak gimana.

Yah tapi itu hanya contoh kecilnya saja. 

Perak saat ini sedang melakukan kegiatan ekplor disalah satu kota tertua di Indonesia yaitu Palembang. dengan nama kegiatannya #mainmainlahkepalembang upaya membangunkan kembali semangat para pemuda Palembang yang selama ini mungkin mati dan patah akibat kekecewaan terhadap pemerintah yang tidak terlalu memperhatikan dunia Pariwisata di kota Palembang secara khusus. Akhirnya secara sadar atau tidak mereka menjadi apatis terhadap hal itu.

Saat ini mereka lebih senang berlibur ke kota lain kemudian mengeksplorasi wisatanya. Dan ironisnya lagi, mereka bakhan dengan bangganya memamerkan keberadaan mereka yang sedang berlibur disana, padahal potensi wisata yang ada di kota Palembang cukup banyak dan cukup Ideal untuk berlibur. Awalnya kami berpikir mereka sedang melakukan edukasi pertukaran budaya saja atau karena bosan berlibur di tanah kelahiran, tetapi kami salah, mereka memilih berlibur ke luar kota Palembang karena mereka menganggap wisata di kota Palembang tidaklah indah (sebagian lagi karena trend) dan kali ini kami menganggap mereka yang salah. Yah ini juga bukan maksud saling menyalahkan sih, tapi kami sebagai pemuda sangat menyayangkan saja tentang ke keliruan ini. Makanya kami mulai bergerak dan membuat kegiatan #mainmainlahkepalembang ini menjadi suatu tantangan kami untuk kembali membuka mata dan pikiran kita sebagai pemuda Palembang. Ingat rumput tetangga tidak selalu tampak hijau.

Oke baiklah untuk mengawali gerakan eksplor mengeksplor Palembang, kita bergerak ke kawasan yang paling sentral dulu.

1. JEMBATAN AMPERA

Penampakan jembatan Ampera dari Pasar 16 ilir,Palembang

Berkeliling menggunakan perahu menelusuri ke indahan sungai Musi




Jembantan ini dibangun pada tanggal 30 September tahun 1965 setelah persetujuan Presiden Republik Indonesia yang pertama Ir.Soekarno. Awalnya jembatan ini disebut jembatan Bung karno, setelah itu berubah menjadi jembatan Ampera karena konflik politik terjadi. Pergerakan anti Soekarno berteriak lantang pada tahun 1966. Sedangkan warga Palembang sendiri lebih suka menyebutnya Jembatan Proyek.

Dulu jembatan ini lumayan canggih,Cik. 944 ton bagiannya bisa diangkat ke atas dan ke bawah sekitar 10 meter per menit sehingga kapal dengan lebar 60 meter dan lebar maksimum 44,50 meter bisa lewat mengarungi sungai Musi dan ketika bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal yang bisa lewat di bawah jembatan hanya 9 meter di atas permukaan air. Sayang sekali kecanggihan jembatan itu sudah tidak bisa berfungsi, entah rusak karena tidak dirawat atau alasan keamanan semuanya bisa saja.  Tetapi tidaklah mengurangi nilai wisata untuk berkunjung ke jembatan tersebut. :). Jembatan Ampera juga memiliki 2 menara yang bisa diangkat sepanjang 63 meter dan Jarak antara dua menara adalah 75 meter. Kedua menara tersebut memiliki 2 pendulum, dengan berat sekitar 500 ton masing-masing.

Tips untuk wisata ke jembatan Ampera ini, buat kalian yang berkendaraan pribadi lebih baik parkirkan saja kendaraan kalian, karena berwisata di jembatan Ampera lebih seru berjalan kaki sambil menelusuri jembatan tersebut sehingga kalian lebih bebas mengekplor kunjungan kalian di jembatan yang bersejarah ini. Sambil menikmati pemandangan sungai Musi yang indah, hembusan angin sepoy dari sungai Musi atau narsis di depan menara jembatan Ampera.  hehehehe
Waktu yang ideal untuk berkunjung ke jembatan Ampera usahakan pagi atau sore. kenapa pagi? karena keadaan jembatan masih terasa sejuk. kenapa sore? karena kalian bisa menyaksikan sunset dari atas jembatan.
Jembatan ini berada di pusat kota yang membelah kota Palembang menjadi dua bagian ulu dan ilir, tak heran Palembang pada tahun 2008 dipastikan menjadi kota wisata air tidak kalah dengan Thailand,kamboja dan lain - lain.
Selain itu di sekitaran jembatan Ampera kalian juga bisa sekalian mampir ke pusat perbelanjaan tradisional seperti, Pasar 16 ilir yang menjual berbagai pernak - Pernik,souvenir Palembang,kain tenunan (songket). Warung terapung juga dapat kalian kunjungi untuk mencicipi makanan khas lokak dan merasakan sensasi makan di atas gelombang Musi.

Jadi, buat kalian nanti dulu keluar kota/negeri, karena Tanah air terlalu banyak menyimpan harta Karun dan warisan sejarah yang indah sekaligus wajib di kunjungi. mulailah pelajari sejarah dan wisata lokal yang dapat menambah wawasan kita. mulai sekarang, ayok PEMUDA BERGERAK!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar